Cabai adalah komoditas pertanian yang kerap dijumpai di kehidupan sehari-hari. Selain biasa dipakai untuk urusan sajian, cabai juga memiliki berbagai manfaat kesehatan. Sebut saja penurun berat badan, pencegah jantung, dan pembantu detoks.
Sayangnya, terdapat berbagai macam hama dan penyakit yang bisa merusak tanaman cabai. Di bawah ini pembahasan ringkas mengenai beberapa penyakit tanaman cabai dan cara mengatasinya.
1. Thrips ( Thrips parvispinus Karny)
Hama ini menyerang tanaman dengan menghisap cairan permukaan bawah daun (terutama daun-daun muda). Serangan ditandai dengan adanya bercak keperak - perakkan. Daun yang terserang berubah warna menjadi coklat tembaga, mengeriting atau keriput dan akhirnya mati. Pada serangan berat menyebabkan daun, tunas atau pucuk menggulung ke dalam dan muncul benjolan seperti tumor, pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil bahkan pucuk tanaman menjadi mati.
Cara mengatasinya:
- Menggunakan tanaman perangkap seperti kenikir kuning.
- Menggunakan mulsa perak
- Sanitasi lingkungan dan pemotongan bagian tanaman yang terserang thrips.
- Penggunaan perangkap warna kuning sebanyak 40 buah per ha atau 2 buah per 500 m2 yang dipasang sejak tanaman berumur 2 minggu.
- Pemanfaatan musuh alami yang potensial untuk mengendalikan hama thrips, antara lain predator kumbang Coccinellidae, tungau, predator larva Chrysopidae, kepik Anthocoridae dan patogen Entomophthora sp.
- Pestisida digunakan apabila populasi hama atau kerusakan tanaman telah mencapai ambang pengendalian.
2. Lalat Buah (Bactrocera sp.)
Lalat buah menyebabkan kerusakan pada buah cabai yang masih muda maupun buah yang sudah matang. Buah yang terserang akan membusuk dan kemudian jatuh ke tanah. Gejala awal terlihat dari adanya titik hitam pada bagian pangkal buah, titik hitam pada pangkal buah muncul karena aktifitas lalat buah dewasa yang memasukkan telurnya pada buah cabai. Telur tersebut akan menetas dan berkembang di dalam buah cabai.
Larva yang terdapat di dalam buah menimbulkan kerusakan dari dalam, buah menjadi berwarna kuning pucat dan layu. Kualitas buah cabai yang terserang hama ini akan menurun dan tidak layak untuk dipasarkan. Serangan berat terjadi pada musim hujan disebabkan oleh bekas tusukan ovipositor serangga betina terkontaminasi oleh cendawan sehingga buah yang terserang menjadi busuk dan jatuh ke tanah.
Cara mengatasinya:
- Pemusnahan buah terserang
- Pembungkusan buah
- Rotasi tanaman
- Pestisida Bollotani (pupuk organik)
- Pemanfaatan musuh alami antara lain parasitoid larva dan pupa (Biosteres sp, Opius sp), predator semut, Arachnidae (laba – laba), Staphylinidae (kumbang) dan Dermatera (Cecopet).
3. Kutu Kebul (Bemisia tabaci)
Pada saat populasi tinggi, serangan kutu kebul dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Embun muda yang dikeluarkan oleh kutu kebul dapat menimbulkan serangan jamur jelaga yang berwarna hitam, menyerang berbagai stadia tanaman. Keberadaan embun jelaga menyebabkan terganggunya proses fotosintesis pada daun.
Cara mengatasinya:
- Pemanfaatan musuh alami, seperti predator, parasitoid dan patogen serangga.
- Sanitasi lingkungan
- Tumpangsari antara cabai dengan Tagetes
- Sistem pergiliran tanaman (rotasi) dengan tanaman bukan inang, seperti tanaman kentang dan mentimun.
- Penggunaan pestisida selektif sebagai alternatif terakhir antara lain Bollotani
4. Kutu Daun Persik (Myzus persicae)
Bila terjadi serangan berat daun akan berkerutkerut (menjadi keriput), tumbuhnya kerdil, berwarna kekuningan, daun-daunnya terpuntir, menggulung kemudian layu dan mati. Kutu daun persik merupakan hama yang menjadi hama utama karena beberapa alasan diantaranya mampu bertahan hidup pada hampir semua tanaman budidaya, merupakan penular yang paling efisien dibandingkan hama lainnya. Populasi hama ini dapat meningkat pada musim kemarau, seballiknya pada musim hujan populasi akan turun.
Cara mengatasinya:
Pengendalian hama kutu daun ini dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida, bila populasi tinggi (ambang batas), yaitu lebih dari 50 setiap tanaman pada tanaman muda, tanaman pindahan, hampir panen. Musuh alami kutu daun ini dapat berupa parasitoid yaitu Diaretiella rapae, sedangkan predator yang berfungsi sebagai musuh alami dari hama ini seperti kumbang macan, laba-laba, larva dari syrphid, dan belalang sembah.
5. Kutu Daun (Aphididae)
Serangan berat biasanya terjadi pada musim kemarau. Bagian tanaman yang diserang oleh nimfa dan imago biasanya pucuk tanaman dan daun muda. Daun yang diserang akan mengkerut, mengeriting dan melingkar, menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan tanaman menjadi kerdil. Hama ini juga mengeluarkan cairan manis seperti madu, yang biasanya disebut dengan embun madu. Embun madu menarik datangnya semut dan cendawan jelaga. Adanya cendawan pada buah dapat menurunkan kualitas buah.
Cara mengatasinya:
Pengendalian dapat dilakukan dengan menginfestasikan musuh alami seperti, parasitoid Aphelinus gossypi (Timberlake), Lysiphlebus testaceipes (Cresson), predator Coccinella transversalis atau cendawan entomopatogen Neozygites fresenii
6. Tungau (Polyphagotarsonemus latus dan Tetranychus sp.)
Tungau menyerang daun-daun muda dengan cara menghisap cairan tanaman dan menyebabkan kerusakan sehingga terjadi perubahan bentuk menjadi abnormal dan perubahan warna seperti daun menebal dan berubah warna menjadi tembaga atau kecokelatan. Daun menjadi kaku dan melengkung ke bawah, menyusut dan keriting. Tunas dan bunga gugur. Serangan berat terjadi pada musim kemarau, biasanya serangan bersamaan dengan serangan Thrips dan kutu daun.
Cara mengatasinya:
- Sanitasi dengan mengeradikasi bagian tanaman yang terserang kemudian dimusnahkan.
- Pemanfaatan musuh alami yaitu predator Ambhyseins cucumeris
- Pengendalian dengan akarisida yang efektif, terdaftar dan diijinkan Menteri Pertanian dilakukan apabila ditemukan gejala kerusakan daun dan populasi tungau.
Secara singkat telah dijelaskan beberapa hama daun yang sering terjadi pada tanaman cabai, bahkan untuk mengatasinya ternyata ada secara organik yakni dengan memanfaatkan predator pemakan hama dan apabila tingkat serangan sudah mencapai ambang batas atau hampir merata alangkah baiknya lakukan semprot tanaman cabai dengan menggunakan Bollotani, semoga bermanfaat...
Refrensi
distanbun.acehprov.go.id/berita/kategori/inspiratif/6-penyakit-tanaman-cabai-dan-cara-mengatasinya
repository.pertanian.go.id